Penyebab Vagina Gatal - Gatal


Inilah, 7 Penyebab Miss V Gatal-gatal

 Saat kemaluan terasa gatal, tentu tak bisa asal digaruk. Kadang sudah digaruk pun gatalnya masih terasa sehingga makin bikin frustrasi. Penyebabnya bisa karena kebersihan pakaian dalam yang kurang terjaga, atau produk kebersihan yang digunakan.

Meski begitu sejumlah pakar mengungkapkan, gatal-gatal pada miss V juga bisa jadi pertanda adanya gangguan yang lebih serius, semisal infeksi. Berikut beberapa jenis gangguan pada miss V yang kerap ditandai dengan gatal, seperti halnya dikutip dari Women's Health.

1. Bakterial vaginosis (BV)

Vagina yang terasa gatal paling sering disebabkan oleh BV. Penyebabnya adalah ketidakseimbangan jumlah antara bakteri baik dan jahat serta berubahnya kelembaban vagina.

"Hampir sama dengan infeksi karena jamur, tapi cairan yang dikeluarkan lebih encer dan biasanya berbau," terang Lauren Streicher, MD, penulis buku 'Sex Rx: Hormones, Health, and Your Best Sex Ever'.

2. Infeksi jamur

Infeksi jamur tak ubahnya BV, disebabkan oleh perubahan kelembaban pada kemaluan. Biasanya muncul tiba-tiba atau setelah mengonsumsi antibiotik tertentu atau berhubungan intim.

Namun bagi orang yang stres, mengalami perubahan pola makan, atau pada pasien diabetes, kondisi ini juga kerap terjadi. Di samping gatal, gejala lain dari infeksi ini adalah keluarnya cairan yang kental dan berwarna putih dari kemaluan.

3. Dermatitis

Brett Worly, MD dari Ohio State University menjelaskan bahwa iritasi kulit ini dipicu oleh alergi pada produk tertentu, semisal parfum, sampo, sabun hingga kondom, atau pelicin. "Bahkan tisu toilet berwarna atau beraroma tertentu bisa saja memicu hal ini," terangnya.

Jika tidak, dermatitis juga dapat diakibatkan oleh kegiatan mencukur rambut kemaluan. Bila setelah dicukur, vagina Anda terasa gatal, kulitnya memerah dan bengkak, bisa jadi Anda sudah terkena dermatitis.

4. Eksim atau psoriasis

Penyakit kulit genetik seperti ini juga dapat memicu kulit memerah dan gatal, terutama di daerah intim. Gejala lain yang tampak adalah ruam di sekitarnya.

5. Penyakit menular seksual (PMS)

Hampir semua jenis penyakit menular seksual semisal chlamydia, herpes, trichomoniasis dan gonorrhea selalu ditandai dengan vagina yang terasa gatal. Bahkan kadang disertai dengan munculnya kutu di rambut kemaluan.

"Dan bila sudah ada kutunya, sensasi gatal sekaligus menggelikan tadi akan memburuk dan berubah menjadi nyeri dan sensasi seperti terbakar," terang Wendy Askew, MD dari Institute for Women's Health, San Antonio.

Gejala penyakit seksual lainnya antara lain munculnya sensasi seperti terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan berbau busuk, lecet di kemaluan dan timbul nyeri saat berhubungan intim.

6. Lichen sclerosus

"Kondisi serius ini ditandai dengan gatal serta munculnya bercak-bercak putih di kulit, namun kemunculannya biasanya berlangsung secara tiba-tiba," kata Streicher. Sejumlah pakar menduga lichen sclerosus diakibatkan oleh hormon atau sistem imun yang terlalu aktif.

7. Hormon

Kapanpun seorang wanita mengalami perubahan hormon seperti saat menstruasi, mengandung, menopause atau menggunakan alat kontrasepsi, salah satu gejala yang akan muncul adalah rasa gatal pada vagina.

Hormon pulalah yang menyebabkan vagina mengering, atau terasa nyeri dan gatal ketika disentuh.

0 komentar:

Posting Komentar